Credit scoring menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini karena semakin banyak lembaga keuangan yang menggunakan credit scoring dengan segala teknologi pendukungnya untuk membuat keputusan tentang siapa yang berhak mendapatkan pinjaman.
Teknologi ini juga membantu lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses credit scoring. Mari kenali apa saja teknologi pendukung yang membantu kelancaran credit scoring berikut ini.
Pengertian Credit Scoring
Credit scoring adalah proses penilaian kelayakan kredit seseorang atau perusahaan berdasarkan informasi keuangan yang mencakup riwayat pembayaran pinjaman, jumlah hutang, dan pendapatan.
Credit scoring digunakan oleh lembaga keuangan untuk menentukan apakah akan memberikan pinjaman kepada seseorang atau perusahaan, serta berapa besar jumlah pinjaman yang akan diberikan.
Dalam menilai kelayakan kredit calon peminjam, lembaga keuangan mengacu pada prinsip 5C (capacity, character, condition, capital, collateral) dan 5P (prospect, personality, payment, purpose, party). Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini, lembaga keuangan dapat mengurangi risiko kredit kepada calon peminjam yang memiliki potensi gagal bayar.
Penilaian kredit yang baik dapat membantu calon peminjam mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah dan persyaratan yang lebih mudah. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga riwayat kredit tetap bersih jika berencana mengajukan pinjaman.
Teknologi Pendukung Credit Scoring
Penerapan credit scoring dengan teknologi pendukung yang mumpuni bisa membantu lembaga keuangan dalam meningkatkan akurasi penilaian kredit, mempercepat proses penilaian kredit, mengurangi biaya penilaian kredit, dan meningkatkan kualitas portofolio pinjaman.
Credit scoring menggunakan teknologi open finance menggunakan data keuangan dari berbagai sumber, seperti bank, fintech, dan lembaga keuangan lainnya.
Open finance credit scoring memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem credit scoring tradisional yang hanya menggunakan data dari satu sumber saja. Teknologi ini dapat memberikan skor kredit yang lebih akurat karena menggunakan data yang lebih banyak dan lengkap.
Berikut ini beberapa teknologi pendukung open finance credit scoring yang umum:
1. Big Data
Big data adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan data yang sangat besar dan kompleks. Dalam credit scoring, big data digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data keuangan dari berbagai sumber. Data-data seperti riwayat pembayaran tagihan, histori kredit, dan aktivitas keuangan lainnya dapat diintegrasikan untuk membentuk gambaran yang lebih lengkap tentang profil kredit seseorang. Dengan begitu, keputusan penilaian kredit dapat dibuat dengan lebih akurat dan objektif.
2. Artificial Intelligence (AI)
Selain itu, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan juga berperan penting dalam credit scoring. AI dapat memproses data dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi.
Dengan menggabungkan data historis dan model pembelajaran mesin, AI dapat memprediksi potensi risiko kredit dengan lebih baik. Misalnya, AI dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memungkinkan seseorang gagal membayar pinjaman.
3. Application Programming Interface (API)
API adalah antarmuka yang memungkinkan dua aplikasi untuk saling berkomunikasi. Dalam credit scoring, API bekerja dengan mengambil data kredit dari berbagai sumber, termasuk biro kredit, lembaga pemerintah, dan perusahaan swasta.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan algoritma yang telah dirancang untuk memprediksi risiko gagal bayar. Hasil analisis tersebut nantinya digunakan untuk memberikan skor kredit kepada calon peminjam.
4. Machine Learning
Credit scoring menggunakan teknologi machine learning yang memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan membuat prediksi. Teknologi ini digunakan untuk mengembangkan model credit scoring yang dapat memprediksi kemampuan seseorang untuk melunasi pinjaman dengan lebih akurat.
Dengan adanya teknologi pendukung credit scoring, lembaga keuangan dapat meningkatkan akurasi penilaian kredit serta memberikan akses kredit yang lebih adil kepada calon peminjam.
Di Indonesia sendiri sudah ada sekitar 20 penyelenggara innovative credit scoring yang membantu lembaga keuangan dalam menilai kelayakan kredit seseorang, salah satunya Bangun Percaya Sosial (BPS).
BPS merupakan perusahaan penyedia layanan alternative credit scoring dan authentication yang memanfaatkan kecerdasan buatan dalam menganalisis berbagai data. Penyedia layanan credit scoring seperti BPS umumnya diberikan persetujuan oleh lembaga keuangan untuk mengakses data tertentu.
Nantinya, lembaga keuangan akan menghubungkan penyedia layanan credit scoring dengan nasabah melalui manajemen persetujuan yang memuat persetujuan pembagian data. Algoritma ICS selanjutnya akan menganalisis risiko gagal bayar nasabah dan mengotomatiskan keputusan pemberian pinjaman kepada lembaga keuangan.
Dengan memanfaatkan algoritma AI, sistem skor kredit ICS dapat menganalisis profil calon nasabah secara lebih cepat, efisien, dan komprehensif. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait layanan credit scoring, kunjungi halaman ini.